Rabu, 19 Desember 2012

Makalah Hakikat Pembelajaran Remedial by jasni



Makalah Hakikat Pembelajaran Remedial
  by jasni
BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Dalam keseluran proses pengajaran pada hakikatnya guru memiliki tanggung jawab peran yang luas sebagai tenaga pengajar, fasilitator, evaluator dan konselor. Lewat tugas sebagai pengelola kegiatan belajar- mengajar, maka guru bertaggung jawab membantu dan membimbing siswa untuk mencapai tujuan pengajaran dan tingkat perkembangan secara optimal. Oleh sebab itu guru diharapkan mampu menciptakan situasi kegiatan proses pengajaran secara efektif, efisien dan relevan. Dengan demikian dapat diharapkan akan mencapai hasil belajar yang optimal. Untuk mencapai tujuan tersebut maka setiap kesulitan yang timbul dalam belajar sejogyanya dengan segera wajib diidentifikasi dan harus segera dilakukan perbaikan. Hal ini berarti bahwa setiap guru dituntut kemampuanya untuk memahami dan menguasai kemampuan dalam melaksanakan pengajaran remedial dan program pengayaan.
B.     Rumusan Masalah
1.      Apa hakikat dari pengajaran remedial?
2.      Apa tujuan dari pengajaran remedial?
3.      Apa fungsi dari pengajaran remedial?
C.     Tujuan
1.      Menjelaskan hakikat dari pengajaran remedial.
2.      Menjelaskan tujuan dari pengajaran remedial.
3.      Menjelaskan fungsi dari pengajaran remedial.









BAB II
PENGAJARAN REMIDIAL

A.    Pengertian Remedial
Dalam Webster’s New Twentieth Century Dictionary, kita menemukan keterangan sebagai berikut:
Remedi berasal dari bahasa latin, yang berarti menyembuhkan kembali;dari re- ‘kembali’ dari mederi ‘menyembuhkan’.
1.      Setiap obat atau pengobatan/perawatan yang menyembuhkan, menghilangkan atau membebaskan penyakit atau gangguan jasmaniah, mengurangi kesakitan atau perasaan sakit, atau upaya memulihkan kesehatan.
2.      Sesuatu yang memperbaiki, menetralkan, atau memberhentikan suatu kejahatan atau kesalahan; pertolongan, pembebasan; menebus, memperbaiki.
Sementara itu, remediasi dalam pendidikan berarti tindakan atau proses penyembuhan/peremedian atau penanggulangan ketidakmampuan atau masalah-masalah pembelajaran” (1983:1528).[1]
Dalam sumber lain kita membaca penjelasan:
“remediasi adalah tindakan melakukan diagnosis dan perawatan” (MC Ginnis & Smith, 1982:355)
Dalan Random House Webster’s College Dictionary (1991), remedial diartikan sebagai intended to improve poor skill in specified field. Remedial adalah kegiatan yang dilaksanakan untuk memperbaiki keterampilan yang kurang baik dalam suatu bidang tertentu. Kalau kita kaitkan dengan kegiatan pembelajaran, kegiatan remedial dapat diartikan sebagai suatu kegiatan yang dilaksanakan untuk memperbaiki kegiatan pembelajaran yang kurang berhasil. Kekurangberhasilan pembelajaran ini biasanya ditunjukan oleh ketidakberhasilan siswa dalam menguasai materi yang dibahas dalam kegiatan pembelajaran. Dari pengertian tersebut diketahui bahwa suatu kegiatan pembelajaran dianggap sebagai kegiatan remedial apabila kegiatan pembelajaran tersebut ditujukan untuk membantu siswa yang mengalami kesulitan dalam memahami materi pelajaran atau dalam menguasai kompetensi yang telah diterapkan.
Kegiatan remedial adalah kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan untuk membantu siswa yang mengalami kesulitan dalam menguasai materi pelajaran.
B.     Tujuan dan Fungsi
Tujuan guru melaksanakan kegiatan remedial adalah membantu siswa yang mengalami kesulitan dalam memahami materi pelajaran agar mencapai hasil belajar yang lebih baik. Secara umum, tujuan kegiatan remedial adalah sama dengan pembelajaran biasa, yaitu membantu siswa mencapai kompetensi  atau tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan berdasarkan kurikulum yang berlaku. Secara khusus, kegiatan remedial bertujuan untuk membantu siswa yang belum menguasai materi pelajaran melalui kegiatan pembelajaran tambahan.
Sebagai salah satu upaya membantu siswa yang mengalami kesulitan belajar, kegiatan remedial memiliki beberapa fungsi yang penting bagi keseluruhan proses pembelajaran.
Secara umum tujuan pengajaran remedial tidak berbeda dengan pengajaran pada umumnya, yaitu agar siswa dapat mencapai prestasi belajar optimal sesuai dengan TIK yang telah dirumuskan. Bahkan harus pula dapat memenuhi criteria penguasaan materi belajar atau daya serap. Adanya pengajaran remedial diharapkan siswa agar dpat mencapai TIK selalui proses penyembuhan atau perbaikan baik dari segi kepribadian maupun segi proses belajar mengajar.

Secara terinci tujuan pengajaran ialah:
1.      Agar siswa memahami dan mengenali dirinya khususnya yang menyangkut prestasi belajar, misal: segi kemampuannya segi kelemahannya dan jenis serta sifat kesulitannya.
2.      Dapat mengubah dan memperbaiki strategi belajar siswa sesuai dengan kesulitan yang dialami.
3.      Dapat memilih materi dan fasilitas belajar secara tepat.
4.      Dapat mengatasi hambatan atau gangguan belajar yang menjadi penyebab dan latar belakang.
5.      Mampu membangkitkan dan mengembangkan sikap-sikap serta kebiasaan baru yang merangsang tercapainya hasil belajar.
6.      Dapat menyelesaikan dan melakukan tugas belajar yang diberikan dengan benar dan baik.
Dengan demikian  pengajaran remedial memiliki fungsi yang amat penting dalam kesulitan proses pengajaran yaitu:
a.       Fungsi korektif artinya dapat membetulkan dan memperbaiki kegiatan B-M, contoh : akibat sebagian siswa belum mencapai TIK yang ditetapkan perlu perbaikan dalamperumusan tujuan, penggunaan strategi atau metode mengajar, strtaegi atau metode belajar, materi dan alat pelajaran yang dipilih, evaluasi dan juga kondisi siswa. Dengan kata lain denga perbaikan terhadap aspek atau faktor tersebut akan berpengaruh meningkatkan prestasi belajar siswa.
b.      Fungsi pemahaman. Adanya pemahaman terhadap siswa, diharapkan semua personel yang terlihat pada proses pengajaran menyadari interaksi antar mereka dalam mencapai tujuan pengajaran yang ditetapkan. Jadi guru, siswa dan pihak yang terlibat harus memahami kegiatan proses pengajaran yang berlangsung.
c.       Fungsi penyesuaian, artinya dalam pengajaran remedial agar siswa mampu menyesuaikan diri dengan lingkungan, dengan tuntutan proses belajar. Oleh sebab itu siswa harus diberikan kesempatan belajar sesuai dengan kesempatan belajar sesuai dengan kemampuan pribadi agar memiliki peluang memperoleh prestasi belajar yang lebih baik. Dengan tuntutan belajar yang sesuai dengan sifat, jenis dan latar belakang kesulitannya diharapkan mendorong atau memotivasi belajar yang lebih baik.
d.      Fungsi pengayaan, artinya pengajaan remedial akan memperkaya proses pengajaran. Dengan kata lain pembahasan materi yang mungkin tidak disampaikan pada pengajaran regular terpaksa harus diberikan untuk memperjelas pengajaran, metode dan teknik pengelolaan lebih khusus, lebih terperinci. Dengan demikian dapat diharapkan prestasi belajar lebih dalam, lebih luas lebih banyak dan lebih kaya.
e.       Funsi akselerasi (pencepatan), artinya dengan pengajaran remedial diharapkan dapat mempercepat proses belajar siswa baik dalam arti waktu serta materi. Contoh: siswa yang tergolong lambat belajar, maka dengan dibantu pengajaran remedial dipercepat proses belajarnya.
f.       Fungsi teriperitik, artinya pengajaran remedial secara langsung atau tidak langsung dapat menyembuhkan dan memperbaiki kondisi pribadi siswa yang mungkin cenderung adanya penyimpangan. Penyembuhan terhadap kondisi kepribadian membantu siswa alam pencapaian prestasi belajar secara optimal.[2]














BAB III
PENUTUP
A.    SIMPULAN
Kenyataan menunjukan bahwa pada akhir proses pengajaran akan dijumpai siswa yang tidak dapat mencapai TIK dan ada yang cepat dan memperoleh prestasi tergolong baik. Agar hasil yang dicapai siswa tersebut bermakna, maka guru harus memandang dan berpendapat bahwa sesuatu yang final tetapi justru merupakan masukan yang perlu digarap. Untuk mereka yang belum mencapai TIK perlu adanya pengajaran remedial sedangkan yang telah dapat mencapai kriteria minimal harus diberikan pengayaan yang lebih dan diberi pengukuhan.
Tujuan guru melaksanakan kegiatan remedial adalah membantu siswa yang mengalami kesulitan dalam memahami materi pelajaran agar mencapai hasil belajar yang lebih baik. Secara umum, tujuan kegiatan remedial adalah sama dengan pembelajaran biasa, yaitu membantu siswa mencapai kompetensi  atau tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan berdasarkan kurikulum yang berlaku. Secara khusus, kegiatan remedial bertujuan untuk membantu siswa yang belum menguasai materi pelajaran melalui kegiatan pembelajaran tambahan.
Warkitri, dkk. (1991) menyebutkan enam fungsi kegiatan remedial dalam kaitannya dengan proses pembelajaran. Keenam fungsi kegiatan remedial itu yaitu:
1. Fungsi korektif: Memperbaiki cara mengajar dan cara belajar
2. Fungsi pemahaman: Memahami kelebihan atau kelemahan guru dan siswa
3. Fungsi penyesuaian: menyesuaikan pembelajaran dengan karakteristik siswa
4. Fungsi pengayaan: menerapkan strategi pembelajaran yang bervariasi

B.     SARAN
Sebagai seorang guru yang professional, seharusnya dapat memahami kemampuan siswa agar siswa dapat mencapai hasil belajar yang optimal.  Salah satunya untuk siswa yang memiliki kemampuan yang kurang dapat mengaplikasikan pengajaran remedial.
DAFTAR PUSTAKA
Tarigan, Henry Guntur. 2009. Pengajaran Remedi Bahasa. Bandung:Angkasa.
Amri, Sofan dan Lif Khoiru Ahmad. 2010. Kontruksi Pengembanagan       Pembelajaran. Jakarta: PT.Prestasi Pustakaraya.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar